Arsip

Archive for the ‘Tips & Trik, cinta, kata mutiara’ Category

Sifat anak dan mengatasinya

Sifat anak dan cara mengatasi

Anak memiliki bibit sifat yang sangat beragam. Jika tidak diarahkan secara tepat, bisa saja bibit yang mendasar itu berubah menjadi sifat negatif, seperti; pemalas, egois, atau pendendam. Mengenali lebih dulu bibit sifat itu, memberi Anda peluang untuk mengarahkan anak mengembangkan diri ke arah yang lebih positif.

Sikap anak: Egois Hal utama yang terlihat dari seorang anak egois adalah sikap keras kepala. Biasanya, orang tua cepat kehilangan kesabaran saat menghadapi anak seperti ini. Si anak cenderung ingin menang sendiri, tidak mau mendengarkan orang lain dan harus dituruti keinginannya. Bila tidak, biasanya anak akan mengeluarkan berbagai jurus ancaman, seperti mogok makan, atau menangis berguling-guling di lantai.

Penanganan orang tua: Jangan panik saat si kecil berulah, dan Anda tak perlu marah. Hadapi anak secara sabar. Hal terpenting yang ingin didapatkan oleh anak seperti ini, adalah perhatian. Jadi saat ia berulah, pastikan saja ia mengerti bahwa Anda sedang memperhatikannya.

– Sifat anak: Perajuk Ciri anak perajuk adalah cepat ngambek dan cenderung cengeng. Hampir mirip seperti anak egois, hanya saja anak perajuk tidak menunjukkan sikap keras kepala. Hal ini disebabkan karena anak merasa tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua.

Penanganan orang tua: Sama seperti menghadapi anak egois, modal untuk menghadapi anak perajuk adalah kesabaran. Perhatian dan bujukan Anda akan membuat anak merasa nyaman dan menjadi tenang. Jangan mengendalikan anak dengan kekerasan, karena hal tersebut berdampak negatif pada perkembangannya.

– Sifat anak: Pemalas Ciri anak bersifat pemalas adalah enggan melakukan kewajibannya. Anak cenderung mengandalkan orang lain untuk memenuhi berbagai kebutuhannya.

Penanganan orang tua: Jika anak Anda memperlihatkan gelagat seperti ini, langkah yang paling jitu untuk mengatasinya adalah memberikan contoh sekaligus pengertian seacra konsisten. Berikan tanggung jawab pada anak sejak dini, paling tidak yang berhubungan dengan dirinya sendiri, seperti; merapikan mainannya atau meletakkan baju kotornya ke tempat yang telah ditentukan.

Sifat anak: Pendendam Pada usia dini, anak yang bersifat pendendam cenderung terlihat membalas perlakuan seseorang padanya secara kasar demi memuaskan kekesalannya. Jika tidak ditangani secara tepat, sifat ini bisa terbawa hingga dewasa, dan merasa hal yang dilakukannya benar.

Penanganan orang tua: Berusahalah memberi pengertian pada anak bahwa hal yang dilakukannya tidak tepat. Jelaskan bahwa perlakuan kasar tidak ditolerir oleh lingkungan. Seiring pertumbuhannnya, tanamkan pada anak bahwa berdamai dan memaafkan lebih baik, setidaknya untuk diri sendiri.

Sifat anak: Pemberontak Nyaris mirip seperti anak egois, anak pemberontak terlihat sangat keras kepala, susah diatur, kukuh pada kemauannya dan selalu merasa benar. Anak pemberontak cenderung mengabaikan perkataan orang lain.

Penanganan orang tua: Hubungan yang dekat dengan anak, adalah cara terbaik menangani anak pemberontak. Jika anak berulah, jangan terpancing untuk marah. Sebaliknya, ajak anak berbicara dan tanyakan alasan ulahnya itu. Bila alasannya tidak tepat, beri larangan tegas namun tetap disertai kesabaran. Cara ini memberi pemahaman tentang batasan pada anak, tanpa membuatnya merasa ditolak atau tidak dicintai.

– Sifat anak: Pemalu Ciri anak pemalu, adalah jarang memulai pembicaraan sebelum diajak berbicara. Anak pemalu cenderung menutup diri, sehingga sulit ditebak keinginannya. Selain itu, anak pemalu juga terkesan kurang sosialisasi

Penanganan orang tua: Latihlah anak agar tidak takut mengemukakan pendapatnya. Ajak anak berpartisipasi pada kegiatan di luar rumah yang melibatkan banyak orang, sehingga terbuka peluang anak untuk berinteraksi dengan orang lain selain anggota keluarga.

– Sifat anak: Periang Lincah, ramah dan senang bergaul adalah ciri anak periang. Umumnya, anak periang memiliki banyak teman, karena kepribadian mereka yang hangat. Mereka memang senang bersahabat. Jarang sekali murung dan selalu bergembira.

Penanganan orang tua: Sekalipun periang adalah sifat positif, namun Anda perlu mengingatkan anak untuk membawakan diri secara tepat. Anak perlu mendapatkan tuntunan kapan ia bisa merasakan bahwa lingkungannya sedang tidak siap menerima sikapnya yang riang dan bersimpati pada kesedihan orang lain. Baca selengkapnya…

Cara Mengatasi Emosi

Cara Mengatasi Emosi

Ketika emosi dan amarah memuncak maka segala sifat buruk yang ada dalam diri kita akan sulit dikendalikan dan rasa malu pun kadang akan hilang berganti dengan segala sifat buruk demi melampiaskan kemarahannya pada benda, binatang, orang lain, dll di sekitarnya.

Banyak orang bilang kalau menyimpan emosi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama dapat pecah sewaktu-waktu dan bisa melakukan hal-hal yang lebih parah dari orang yang rutin emosian. Oleh sebab itu sebaiknya bila ada rasa marah atau emosi sebaiknya segera dihilangkan atau disalurkan pada hal-hal yang tidak melanggar hukum dan tidak merugikan manusia lain.

Beberapa ciri-ciri orang yang tidak mampu mengandalikan emosinya :
1. Berkata keras dan kasar pada orang lain.
2. Marah dengan merusak atau melempar barang-barang di sekitarnya.
3. Ringan tangan pada orang lain di sekitarnya.
4. Melakukan tindak kriminal / tindak kejahatan.
5. Melarikan diri dengan narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, dsb.
6. Menangis dan larut dalam kekesalan yang mendalam.
7. Dendam dan merencanakan rencana jahat pada orang lain. dsb…

Cara lainnya :

1. Rasakan Yang Orang Lain Rasakan
Cobalah bayangkan apabila kita marah kepada orang lain. Nah, sekarang tukar posisi di mana anda menjadi korban yang dimarahi. Bagaimana kira-kira rasanya dimarahi. Kalau kemarahan sifatnya mendidik dan membangun mungkin ada manfaatnya, namun jika marah membabi buta tentu jelas anda akan cengar-cengir sendiri.

2. Tenangkan Hati Di Tempat Yang Nyaman
Jika sedang marah alihkan perhatian anda pada sesuatu yang anda sukai dan lupakan segala yang terjadi. Tempat yang sunyi dan asri seperti taman, pantai, kebun, ruang santai, dan lain sebagainya mungkin tempat yang cocok bagi anda. Jika emosi agak memuncak mingkin rekreasi untuk penyegaran diri sangat dibutuhkan.

3. Mencari Kesibukan Yang Disukai
Untuk melupakan kejadian atau sesuatu yang membuat emosi kemarahan kita memuncak kita butuh sesuatu yang mengalihkan amarah dengan melakukan sesuatu yang menyenangkan dan dapat membuat kita lupa akan masalah yang dihadapi. Contoh seperti mendengarkan musik, main ps2 winning eleven, bermain gitar atau alat musik lainnya, membaca buku, chating, chayang-chayangan dengan kekasih pujaan hati, menulis artikel, nonton film box office, dan lain sebagainya. Hindari perbuatan bodoh seperti merokok, make narkoba, dan lain sebagainya.

4. Curahan Hati / Curhat Pada Orang Lain Yang Bisa Dipercaya
Menceritakan segala sesuatu yang terjadi pada diri kita mungkin dapat sedikit banyak membantu mengurangi beban yang ada di hati. Jangan curhat pada orang yang tidak kita percayai untuk mencegah curhatan pribadi kita disebar kepada orang lain yang tidak kita inginkan. Bercurhatlah pada sahabat, pacar / kekasih, isteri, orang tua, saudara, kakek nenek, paman bibi, dan lain sebagainya.

5. Mencari Penyebab Dan Mencari Solusi
Ketika pikiran anda mulai tenang, cobalah untuk mencari sumber permasalahan dan bagaimana untuk menyelesaikannya dengan cara terbaik. Untuk memudahkan gunakan secarik kertas kosong dan sebatang pulpen untuk menulis daftar masalah yang anda hadapi dan apa saja kira-kira jalan keluar atau solusi masalah tersebut. Pilih jalan keluar terbaik dalam menyelesaikan setiap masalah yang ada. Mungkin itu semua akan secara signifikan mengurangi beban pikiran anda.

6. Ingin Menjadi Orang Baik
Orang baik yang sering anda lihat di layar televisi biasanya adalah orang yang kalau marah tetap tenang, langsung ke pokok permsalahan, tidak bermaksud menyakiti orang lain dan selalu mengusahakan jalan terbaik. Pasti anda ingin dipandang orang sebagai orang yang baik. Kalau ingin jadi penjahat, ya terserah anda.

7. Cuek Dan Melupakan Masalah Yang Ada
Ketika rasa marah menyelimuti diri dan kita sadar sedang diliputi amarah maka bersikaplah masa bodoh dengan kemarahan anda. Ubah rasa marah menjadi sesuatu yang tidak penting. Misalnya dalam hati berkata : ya ampun…. sama yang kayak begini aja kok bisa marah, nggak penting banget sich…

8. Berpikir Rasional Sebelum Bertindak
Sebelum marah kepada orang lain cobalah anda memikirkan dulu apakah dengan masalah tersebut anda layak marah pada suatu tingkat kemarahan. Terkadang ada orang yang karena diliatin sama orang lain jadi marah dan langsung menegur dengan kasar mengajak ribut / berantem. Masalah sepele jangan dibesar-besarkan dan masalah yang besar jangan disepelekan.

9. Diversifikasi Tujuan, Cita-Cita Dan Impian Hidup
Semakin banyak cita-cita dan impian hidup anda maka semakin banyak hal yang perlu anda raih dan kejar mulai saat ini. Tetapkan impian dan angan hidup anda setinggi mungkin namun dapat dicapai apabila dilakukan dengan serius dan kerja keras. Hal tersebut akan membuat hal-hal sepele tidak akan menjadi penting karena anda terlalu sibuk dengan rajutan benang masa depan anda. Mengikuti nafsu marah berarti membuang-buang waktu anda yang berharga.

10. Kendalikan Emosi Dan Jangan Mau Diperbudak Amarah
Orang yang mudah marah dan cukup membuat orang di sekitarnya tidak nyaman sudah barang tentu sangat tidak baik. Kehidupan sosial orang tersebut akan buruk. Ikrarkan dalam diri untuk tidak mudah marah. Santai saja dan cuek terhadap sesuatu yang tidak penting. Tujuan hidup anda adalah yang paling penting. Anggap kemarahan yang tidak terkendali adalah musuh besar anda dan jika perlu mintalah bantuan orang lain untuk mengatasinya.

11. Untuk meredam amarah orang lain sebaiknya kita tidak ikut emosi ketika menghadapi orang yang sedang dilanda amarah agar masalah tidak menjadi semakin rumit. Cukup dengarkan apa yang ingin ia sampaikan dan jangan banyak merespon. Tenang dan jangan banyak hiraukan dan dimasukkan dalam hati apa pun yang orang marah katakan. Cukup ambil intinya dan buang sisanya agar kita tidak ikut emosi atau menambah beban pikiran kita.

12. Jika marahnya karena sesuatu yang kita perbuat maka kalau bukan kesalahan kita jelaskanlah dengan baik, tapi kalau karena kesalahan kita minta maaf saja dan selesaikanlah dengan baik penuh ketenangan batin dan kesabaran dalam mengatasi semua kemarahannya. Lawan api dengan air, jangan lawan api dengan api. Semoga berhasil menjinakkan emosi rasa marah anda.


…Kata kata Mutiara…

Kuingat kata-kata mutiara yang menusuk dalam batin.
“Orang mulia menyalahkan dirinya, orang bodoh menyalahkan orang lain”
Mengenal diri yang paling penting, adalah utama demi kesadaran jagat raya.
Berarti pula memahami kesalahan, serta kekeliruannya masing-masing.

****………****

Semakin banyak yang dipikirkan.
Semakin banyak yang dibutuhkan.
Berarti semakin menumpuk pula resikonya.

Menunggu sangatlah mengesalkan, membosankan dan menggelisahkan.
Meskipun duduk dalam mobil mewah dan cukup makanan.
Apalagi ulahnya orang pemalas.
Yang seumur-umur hanya menunggu waktu yang tidak kunjung berakhir.

Mendidik bukan hanya dengan nasihat saja.
Sebab yang menjadi sukses adalah memberikan contoh dengan perbuatan yang baik.
Sesuai dengan apa yang dikatakannya.
Jangan lain di kata lain di perbuatan.

Semua yang ada di sekitar kita, meskipun tinggi nilainya, tidak ada artinya sama sekali.
Tampaknya seakan semua gersang, jika kita terjangkit penyakit bosan.

Sesuatu yang baik, belum tentu benar.
Sesuatu yang
benar, belum tentu baik.
Sesuatu yang
bagus, belum tentu berharga.
Sesuatu yang
berharga/berguna, belum tentu
bagus.